Otak adalah
massa sel saraf dan jaringan dimana terdiri dari 3 bagian besar yaitu serebrum,
serebelum, dan batang otak. Tulang tengkorak dan jaringan fibrosa melindungi
otak. Otak dilapisi bantalan oleh cairan serebro spinal yang diproduksi di
ventrikel. Tumor otak dapat menjadi benigna atau maligna. Tumor benigna
terlokalisasi, berbatas tegas, dan tidak menginvasi jaringan lain. Meskipun
jinak, tumor dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak juga jika menekan area
tertentu. Tumor otak maligna tumbuh secara cepat dan menginvasi jaringan
sekitarnya. Tumor ini dapat mengganggu fungsi vital dan merupakan ancaman
kehidupan. (1)
Belum
ada yang tahu apa yang menyebabkan tumor otak meskipun banyak penelitian
tentang ini. Keturunan, faktor lingkungan, virus dan faktor genetik dapat ikut
berperan. Adanya faktor resiko akan meningkatkan kemungkinan untuk bertumbuhnya
tumor. Pekerja di kilang minyak, industri karet, industri obat, kimia mempunyai
insidensi lebih tinggi untuk pertumbuhan tumor otak. Namun sampai sekarang
tidak ada yang mendefinisikan faktor resiko yang jelas. Pemberian nama tumor
otak berdasarkan tipe sel dan lokasinya di otak. Tumor otak primer adalah yang
berasal dari otak, sedangkan tumor otak sekunder adalah metastasis dari tumor
lain di tubuh. Sekitar 40% dari semua tumor adalah jinak. (1)
Pada
kasus ini tumor yang dibahas adalah astrocytoma. Astrocytoma berasal dari
astrosit (sel berbentuk bintang), tumbuh pada otak dan medula spinalis. Pada
anak-anak astrocytoma biasanya tumbuh pada medula spinalis, serebrum, dan
serebelum. Tipe yang lazim dari astrocytoma adalah pilocytik astrocytoma yang
tumbuh dengan lambat dan diterapi dengan operasi. Menurut Central Brain Tumor
Registry US, pada tahun 1990-1994, sekitar 9% (1831 kasus) dari total jumlah
tumor primer terjadi pada anak-anak kurang dari 20 tahun dan lebih banyak
dialami anak laki-laki dibanding perempuan. (1)