Tumor otak merupakan penyebab kematian kedua setelah
stroke dalam kelompok penyakit neurologis. Diperkirakan sekitar 11.000 orang
meninggal akibat tumor otak primer setiap tahunnya di Amerika Serikat.
Insidensi kasus baru tumor otak di Amerika Serikat saat ini mencapai 18 kasus
dalam 100.000 populasi.
Tumor susunan saraf pusat ditemukan
sebanyak 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi 80%
terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Amerika di
dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut Bertelone,
tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi
yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Insidens tumor otak primer terjadi pada
sekitar enam kasus per 100.000 populasi per tahun. Dimana tumor otak primer
tersebut kira-kira 41% adalah glioma, 17% meningioma, 13% adenoma hipofisis dan
12% neurilemoma. Pada orang dewasa 60% terletak supratentorial sedang pada anak
70% terletak infratentorial (Bisri, 1997).
Tumor intrakranial pada anak, 60-70% terjadi pada ruang
infratentorial, 25 % dari tumor ini adalah medulloblastoma.Lesi infratentorial akan
menyebabkan tanda dan gejala kompresi batang otak, hipertensi intrakranial karena hydrocephalus
sekunder yang disebabkan oleh sumbatan aliran cairan serebrospinal. Tumor
infratentorial mempunyai karakteristik yang berbeda dengan tumor supratentorial.
Manifestasi klinis yang ditimbulkan tumor infratentorial dapat disebabkan baik
akibat penekanan tumor langsung pada serebelum dan batang otak maupun pada
ventrikel IV.
Manajemen anestesi pada anak dengan operasi tumor medulloblastoma memerlukan
perhatian khusus baik pada pre operasi, management perioperative dan perawatan post
operasi. Dalam tulisan ini selanjutnya akan dibahas tentang tumor medulloblastoma,
manajemen anestesi, dan dimuat laporan kasus dan pembahasan sebagai
ilustrasinya.