Agen anestetik local adalah obat yang
digunakan secara klinis untuk menyebabkan inhibisi eksitasi dan konduksi serat
saraf perifer dan akhiran saraf secara reversible, sehingga menyebabkan
kehilangan sensasi di area tubuh tertentu.1
Anestetik lokal terdiri dari kelompok
lipofilik - biasanya cincin benzena – yang dipisahkan dari kelompok hidrofilik
- biasanya amin tersier - oleh rantai menengah yang mencakup ikatan ester atau
amida.2 Diantara anestetik local ester adalah kokain, prokain, dan
tetrakain; sedangkan dari golongan amida adalah artikain, lidokain, mepivakain,
prilokain, bupivakain, ropivakain, levobupivakain.1
Anestetik lokal merupakan basa lemah
yang biasanya bermuatan positif pada gugus amin tersier pada pH fisiologis.
Sifat fisikokimia obat anestesi lokal tergantung pada substitusi dalam cincin
aromatik, jenis ikatan dalam rantai menengah, dan gugus alkil yang terikat pada
nitrogen amina.1
Sifat isomerisme terjadi ketika dua
atau lebih senyawa memiliki komposisi molekul yang sama, tetapi memiliki struktur
yang berbeda. Ada dua jenis isomer, yaitu struktural dan stereoisomerisme.2
Isomer struktural berarti senyawa ini
memiliki rumus molekul yang sama, tetapi struktur kimia yang berbeda. Hal ini
dapat mengakibatkan senyawa dapat memiliki aksi yang sama, seperti agen
anestetikvolatile seperti isoflurane dan enfluran, atau aksi yang berbeda
seperti promazine dan promethazine.3
Stereoisomerisme adalah senyawa
memiliki rumus molekul dan struktur kimiayang sama, tetapi atomnya berorientasi
ke arah yang berbeda. Ada dua isomer, masing-masing merupakan cermin dari
lainnya, yang disebut dengan enansiomer.Isomer ini juga disebut isomer optik
karena mereka memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan yang disebut sebagai
+, dextro, isomer d atau D; atau ke kiri yang disebut sebagai -, laevo (levo),
isomer l atau L. Saatini, klasifikasi ini telah diganti menjadi notasi R-/S-,
yang menggambarkan susunan molekul di sekitar pusat ulinan (kiral) (R adalah
rectus, bahasa Latin dari kanan, dan S adalah sinister, kiri). Enansiomer R
merotasikan cahaya ke sebelah kanan dan enansiomer S ke kiri.Seperti isomer
lainnya, mereka dapat memiliki sifat yang berbeda.3
Molekul bupivakain, anestetiklocal
kerja lama, memiliki atom karbon asimetrik.Karena alasan ini, dengan karbon
asimetrik ini sebagai pusat kiral, bupivacaine menunjukkan fenomena
stereoisomerisme. Pada preparat komersial anestetik lokal ini, terdapat
proporsi 50:50: levobupivakain, isomer L (-), dan dextrobupivacaine,isomer D
(+). Preparat ini berisi kedua enansiomer ini, yang disebut campuran rasemat.
Preparat levobupivakain hanya mengandung isomer levorotatory dalam preparat
komersial bupivakain.3
Sesuai dengan arahan Uni Eropa,
levobupivakain distandarisasi dengan istilah konsentrasidari basabupivacaine S
(-) anestesi lokal yang aktif per mL.Sebaliknya, bupivacaine rasemat
distandarisasi dengan istilah konsentrasi garam anestesi local (bupivakain
hidroklorida) per mL. Akibatnya, larutan levobupivakain dengan jumlah
konsentrasi anestetik lokal yang sama
dengan bupivakain (2,5 mg/mL atau
5mg/mL) mengandung 11% lebih banyak molekul anestesi lokal.1
Ketertarikan pada levobupivakain muncul
setelah beberapa kasus kardiotoksisitas yang berat (termasuk kematian) yang
dilaporkan,yang menunjukkan bahwa isomer
D dari bupivakain memiliki potensi tinggi untuk toksisitas. Akibatnya, muncul
gagasan untuk hanya menggunakan isomer levorotatori, levobupivakain, dimana
risiko kardiotoksisitas dan neurotoksisitas dapatberkurang jika dibandingkan
dengan bupivakain rasemat, tetapi dengan efek klinis yang serupa.3