Infeksi
pada saluran napas akutmerupakan penyakit yang umum terjadi pada
masyarakat.Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ini berdasarkan wilayah
infeksinya terbagi menjadi infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas
bawah.Infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyakit yang sering dijumpai
pada anak dan dewasa. ISPA merupakan penyebab tersering terjadinya batuk pada
anak di Indonesia.Episode penyakit batu pilek pada balita di Indonesia
diperkirakan 3-6 kali pertahun (rata rata 4 kali pertahun) (Rahajoe,
2012).Sekitar setengah dari pasien anak yang menjalani operasi elektif memiliki
riwayat infeksi saluran napas atas (Homer, 2007).Di Amerika serikat, Infeksi
saluran pernapasan atas merupakan penyebab tersering pada anak untuk berobat ke
unit gawat darurat dan rawat inap.Sebagian besar orang dewasa mengalami infeksi
ini 2 – 4 kali pertahun dan anak anak mengalami 6 – 8 kali pertahun (Carmen
2012). Jumlah pasien penderita infeksi saluran pernapasan atas yang akan
menjalani berbagai jenis operasi terus meningkat setiap tahunnya. Pada jaman
dahulu dokter anestesi cenderung menghindar untuk membius
pasien yang menderita
infeksi saluran pernapasan atas,
karena mereka mempercayai doktrin lama yang mengatakan
pembiusan dengan anestesi umum pada pasien dengan gangguan infeksi saluran
pernapasan atas terutama pada anak-anak,
akan mencetuskan komplikasi pernafasan dan pada akhirnya akan meningkatkan
angka mortalitas dan morbiditas (Tait
2001, Tait 2005).